Minggu, 30 Oktober 2011

Sepertiga Resiko Kanker Payudara Dapat Dikurangi, Asal...

Sampai sepertiga kasus kanker payudara di negara-negara Barat dapat dihindari jika perempuan makan lebih sedikit dan melakukan aktifitas fisik lebih banyak. Para peneliti di konferensi kanker payudara pada Kamis (25/3) menyatakan hal itu dalam pembaharuan perdebatan mengenai kanker payudara.

Sementara pengobatan yang lebih baik, diagnosis dini, dan screening mammogram, secara juga akan sangat menolong. Namun para ahli mengatakan, sekarang fokus bergeser ke perubahan perilaku seperti diet dan aktivitas fisik. Ditambahkan pula, serangkaian temuan menyebutkan bahwa perubahan gaya hidup seperti merokok, makan, olahraga, dan paparan sinar matahari dapat memiliki efek yang signifikan pada semua jenis kanker.


"Apa yang dapat dicapai dengan skrining telah dicapai. Kita tidak bisa berbuat banyak lagi," Carlo La Vecchia, kepala epidemiologi di University of Milan, kepada The Associated Press. "Sudah waktunya untuk bergerak ke hal-hal lain."


La Vecchia dalam seminar itu berbicara mengenai faktor-faktor gaya hidup memiliki pengaruh terhadap kanker payudara.


Michelle Holmes, seorang ahli kanker di Harvard University, mengatakan, orang mungkin salah kaprah dan berpikir bahwa kemungkinan kanker lebih tergantung pada gen daripada gaya hidup mereka.


"Gen-gen ini telah ada selama ribuan tahun, tetapi jika tingkat kanker berubah seumur hidup, tidak memiliki banyak kaitannya dengan gen," katanya kepada The Associated Press dalam wawancara telepon dari Cambridge, Massachusetts.


Kanker payudara adalah kanker yang paling umum terjadi pada wanita. Di Eropa, ada sekitar 421,000 kasus baru dan hampir 90,000 kematian pada tahun 2008, yang merupakan data terbaru yang ada. Di Amerika tahun lalu lebih dari 190,000 kasus baru dan 40.000 kematian.


Sekitar satu dari delapan wanita berpotensi terkena kanker payudara. Wanita gemuk hingga 60 persen lebih akan terkena dibandingkan wanita dengan berat badan normal seperti dikemukakan peneliti Inggris pada 2006 lalu.


Banyak kanker payudara yang dipicu oleh estrogen, suatu hormon yang dihasilkan di jaringan lemak. Jadi para ahli menduga bahwa seorang wanita gemuk, semakin tinggi produksi estrogennya, makin memicu munculnya kanker payudara. Bahkan pada wanita ramping, olahraga dapat membantu mengurangi resiko kanker dengan mengkonversi lebih banyak lemak tubuh ke otot.


Namun, pembahasan tentang berat badan dan kanker payudara selalu dianggap hal sensitif. Sebagian orang salah menanggapi dan mengira para ahli medis menyalahkan korban karena mengidap kanker payudara. Korban itu sendiri juga bisa merasa bersalah, bertanya-tanya berapa banyak bobot dalam sel kanker mereka sendiri.


Tara Beaumont, seorang perawat klinis spesialis di Breast Cancer Care, sebuah badan amal Inggris, mengatakan selalu sangat berhati-hati mengeluarkan saran gaya hidup seperti itu. Dia mencatat tiga faktor risiko utama terkena kanker payudara yakni jenis kelamin, usia, dan sejarah keluarga, yang jelas di luar kendali siapa pun.


Namun Karen Benn, juru bicara Europa Donna, seorang yang fokus pada pengobatan kelompok pasien kanker payudara, mengatakan mustahil untuk mengabaikan hubungan kuat antara gaya hidup dan kanker payudara.


"Jika kita tahu ada pilihan yang lebih sehat, kita tidak bisa merekomendasikan mereka bukan hanya karena orang mungkin salah menafsirkan nasihat dan merasa bersalah," katanya. "Jika kita akan mencegah kanker payudara, maka pesan ini harus keluar, khusus untuk wanita yang lebih muda."


Faktor gaya hidup lain seperti merokok dan menghabiskan waktu di bawah sinar matahari telah lama terlibat dalam kanker paru-paru dan melanoma. Para ahli mengatakan ada sekarang Meningkatkan bukti bahwa apa yang orang makan dan berapa banyak mereka menimbang dapat memberikan kontribusi signifikan atau tidaknya mereka terkena kanker seperti kanker kolon, perut, dan kerongkongan.


Angka-angka yang dikutip dari Badan Internasional untuk Penelitian Kanker, diperkirakan 25 hingga 30 persen dari kasus kanker payudara dapat dihindari jika perempuan lebih kurus.


Rekomendasi untuk tetap langsing hanya berlaku untuk kanker payudara pada perempuan pasca-menopause, karena tidak ada cukup bukti untuk mengetahui apakah ini berlaku untuk perempuan yang lebih muda.


Minum sedikit alkohol juga dapat membantu. Para ahli memperkirakan bahwa meminum lebih dari dua gelas sehari dapat meningkatkan risiko seorang wanita terkena kanker payudara oleh empat sampai 10 persen.


Para ahli juga mengatakan pengurangan asupan dengan mengkonsumsi lebih sedikit lemak dan lebih banyak sayuran akan menurunkan kemungkinan kanker payudara.


"Kehamilan pada wanita juga akan melindungi dari kanker payudara, tapi kehamilan remaja adalah bencana sosial sehingga bukan sesuatu yang ingin kita dorong," katanya. "Tapi tidak ada kerugian untuk mengurangi obesitas dan Meningkatkan aktivitas fisik."


Tahun 1980-an dan 1990-an, kasus kanker payudara meningkatnya seiring dengan kenaikan penderita obesitas dan penggunaan terapi penggantian hormon.


American Cancer Society merekomendasikan 45-60 menit aktivitas fisik dalam lima hari atau lebih dalam seminggu untuk mengurangi resiko wanita dari kanker payudara.

Kamis, 27 Oktober 2011

Terapi Hormon Tingkatkan Risiko Kanker Payudara

Perempuan yang menginjak pada masa post-menopause yang mengambil terapi pergantian hormon setidaknya lima tahun, meningkatkan risiko menderita kanker payudara, menurut studi.

Namun, ketika perempuan menghentikan terapi kombinasi estrogen dan progestin, risiko terkena kanker akan turun sekitar 28 persen selama setahun, menurut para ilmuwan di Universitas Stanford, California.

“Ini adalah bukti yang sangat kuat bahwa Estrogen plus progestin mengakibatkan kanker payudara,” kata Marcia Stefanick, penulis yang memimpin studi yang tulisannya dipublikasikan di New England Journal Medicine, edisi 5 Februari.

Risiko kanker payudara, menurut Stefanick, tidak akan terkena pada perempuan yang hanya memakai terapi hormon estrogen saja. Studi terdahulu yang diadakan Inisiatif Kesehatan Perempuan pada 2002 tidak menemukan peningkatkan penyakit kanker payudara pada sebagian besar perempuan yang hanya memakai terapi hormon estrogen.

Senin, 24 Oktober 2011

Manfaat Brokoli untuk Pengobatan Kanker Payudara

Sebuah senyawa yang berasal dari brokoli dapat membantu mencegah atau mengobati kanker payudara, dengan sasran sel induk atau sel batang kanker (stem cells), demikian menurut peneliti di Pusat Kanker Universitas Michigan, Amerika Serikat. 
Penelitian itu menguji sulforaphane, senyawa di brokoli dan kecambah brokoli. Para peneliti menemukansulforaphane bisa membunuh sel induk kanker dan mencegah tumbuhnya tumor baru.

"Sebelumnya sulforaphane telah diteliti efeknya terhadap kanker, namun penelitian kali ini menunjukkan bahwa senyawa ini bermanfaat dalam menghambat sel induk kanker payudara," kata penulis studi ini, Duxin Sun, Ph.D., profesor ilmu farmasi di Sekolah Farmasi Universitas Michigan. Hasil penelitian ini dimuat di Clinical Cancer Research edisi 1 Mei. 

Kemoterapi saat ini tidak bekerja melawan sel induk kanker, sehingga kanker terus tumbuh dan menyebar. Para peneliti percaya bahwa menghilangkan sel induk kanker adalah kunci untuk mengendalikan kanker.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tikus sebagai model percobaan. Tikus dengan kanker payudara itu kemudian disuntik dengan sulforaphaneyang diekstrak dari brokoli. Para peneliti kemudian menggunakan beberapa metode untuk menilai jumlah sel induk kanker di tumor. Setelah dilakukan pengobatan dengan sulforaphane, terjadi penurunan tajam jumlah sel induk kanker, dengan efek kecil pada sel-sel normal. Selanjutnya, sel-sel kanker dari tikus yang diobati dengan sulforaphane itu tidak bisa menghasilkan tumor baru. Para peneliti kemudian menguji sulforaphane pada kanker payudara manusia, dan para peneliti menemukan penurunan serupa pada sel batang kanker.

"Penelitian ini menunjukkan pengobatan baru yang potensial yang dapat dikombinasikan dengan senyawa lain untuk membunuh sel induk kanker payudara," kata peneliti Max S. Wicha, Direktur Pusat Kanker Komprehensif UM.

Jumat, 21 Oktober 2011

Stres Bisa Jadi Pemicu Kanker Payudara?

Apakah stres mempunyai peran pada terjadinya kanker payudara? Para peneliti dari The University of Illinois di Chicago, Amerika, menguji hal tersebut. Hasilnya, semua komponen yang disebut sebagai psychosocial stress, termasuk rasa takut, kelelahan, dan rasa terasing, dapat mengganggu sistem syaraf otonom yang membantu mengatur detak jantung, pernapasan, dan fungsi penting lain dari tubuh. 

Kemudian, para peneliti bertemu 989 wanita yang didiagnosis dengan kanker payudara pada tiga bulan sebelumnya dan menanyakan banyak pertanyaan untuk menghitung tingkat stres mereka. Hasilnya, diketahui bahwa ada hubungan antara stres dan penyakit  wanita dengan skor tertinggi dalam stres lebih berpeluang untuk terkena kanker payudara aktif.

Lebih spesifik, para peneliti menemukan bahwa wanita yang mengalami stres kemungkinan 38 persen lebih tinggi terkena kanker yang merupakan reseptor-negatif estrogen. Tumor ini tidak merespon terapi yang dimaksudkan untuk memotong estrogen, yang artinya obat-obatan seperti Tamoxifen, ralovista), Arimidex maupun lainnya, tidak akan membantu.

Setelah memasukkan komponen lain, seperti usia wanita dan level dari kanker mereka ketika didiagnosis, diketahui bahwa wanita yang lebih stres tetap mempunyai peluang 22 persen lebih tinggi untuk mengidap kanker yang merupakan reseptor negatif estrogen. 

Para peneliti juga menemukan bahwa perempuan dengan tingkat stres paling tinggi mempunyai peluang 18 persen lebih tinggi terserang tumor level tinggi yang lebih aktif ketimbang tumor level rendah. Namun, ketika tim peneliti memasukkan komponen usia dan level kanker, hubungan ini menghilang.

Selain itu, pasien kanker payudara yang berkulit hitam atau gelap mempunyai tingkat skor stres yang lebih tinggi secara rata-rata, ketimbang mereka yang berkulit putih.

Namun, hasil penelitian ini masih menyisakan pertanyaan mengenai apakah wanita dengan kanker yang aktif sudah dalam kondisi stres sebelum mereka diketahui mengidap kanker payudara.

Soalnya sangat bisa dimengerti, jika didiagnosis kanker--terutama yang aktif--akan membuat perasaan wanita yang semula tenang menjadi terganggu. Pada presentasi yang dilakukan awal pekan ini di konferensi yang digelar oleh the American Association for Cancer Research tentang perbedaan kesehatan dan kanker, tim peneliti mengakui tersebut. Mereka mengatakan bahwa pasien yang stres ketika mereka diwawancara akan lebih stres sebelum mereka mengetahui bahwa mereka sakit.

“Tidak jelas bagaimana hubungan ini terjadi,” ungkap Garth Rauscher. “Mungkin saja tingkat stres pasien dipengaruhi oleh aktivitas tumor. Mungkin saja didiagnosis tumor aktif, dengan diagnosis kecemasan dan perlakuan yang membuat stres, mempengaruhi hasil dari penelitian ini. Tapi mungkin juga keduanya mempunyai peranan yang sama dalam hubungan tersebut. Kami tidak tahu jawaban dari pertanyaan tersebut.”

Selasa, 18 Oktober 2011

Perangi Kanker !


Ayo Perangi Kanker
  • 1. Berikan komitmen total untuk memerangi penyakit kanker
  • 2. Cari petunjuk/saran dari medical practitioner yang dapat di percaya.
  • 3. Pola makan yang benar.
  • 4. Hidup bebas stress.
Ketika kita berpikir tentang perang, yang uncul langsung dalam pikiran kita adalah Vietnam. Kekuatan Amerika bertempur di medan perang dengan segala peralatan senjata yang paling canggih, kekuatan, teror uang dan kepandaian, bersatu dalam perang untuk menang. Orang-orang Vietnam dengan senjata yang sangat sederhana dan menyembunyikan diri mereka di ruang bawah tanah untuk menghindari kekuatan Amerika. Dunia mengetahui bahwa Vietnam-lah yang memenangkan pertempuran!


Barangkali, memerangi kanker juga seperti peperangan diatas?. Dengan pembedahan, radioterapi, kemoterapi, dll adalah lebih maju dan canggih, dengan menggunakan kekuatan sinar. Sel-sel kanker hanya musuh kecil yang muncul dan berada di sekitar aliran darah yang nantinya menyerang sel-sel lain yang masih normal pada jaringan tertentu di dalam tubuh. Bisakah pengobatan yang luar biasa ini menghancurkan semua sel-sel kanker sekaligus tanpa menghancurkan sel-sel yang masih normal tersebut, misalnya anda dan sistem kehidupan anda.


1. Komitmen total dalam memerangi Kanker


Ini adalah pertarungan anda, bukan kami. Kami hanya membantu anda dengan saran kami tetapi anda harus bertarung dalam peperangan anda sendiri. Sesungguhnya itu juga adalah pertarungan anda yang terakhir. Dan jika anda tidak memiliki semangat dalam pertarungan tersebut, tidak ada seorangpun yang dapat menolong anda.


2. Cari petunjuk/saran dari medical practitioner yang dapat di percaya.


Jika anda mengidap kanker, kami menganjurkan untuk mencari petunjuk/saran dari medical practitioner yang dapat di percaya. Kami mempercayai bahwa peranan pengobatan modern juga jangan diabaikan, dan bersama ini kami juga menganjurkan bahwa anda perlu mencari yang terbaik dan menggunakan kedua pengobatan tersebut yaitu secara modern dan tradisional. Yang mungkin anda sudah ketahui, dokter memiliki beberapa pilihan untuk anda :
  • Operasi/pembedahan yaitu memotong dan mengangkat organ/jaringan yang terkena kanker.
  • Radioterapi/Penyinaran yaitu menggunakan sinar yang berenergi tinggi untuk menghanguskan dan membunuh jaringan disekitarnya.
  • Kemoterapi yaitu menyuntikan obat kimia beracun dengan harapan membunuh sel-sel kanker. Sayangnya cara ini juga dapat membunuh sel-sel anda yang masih normal dan melemahkan sistem kekebalan tubuh anda.
  • Di negara-negara maju, anda bisa menjalankan pencangkokan sumsum tulang. Dalam hal ini, dokter akan mencoba untuk membunuh semuanya di dalam tubuh anda dan menanamkan sebuah sistem kehidupan baru di dalam tubuh anda.
  • Jika semuanya ini gagal, dokter angkat tangan dan menyerah. Artinya, anda sudah sampai di jalan buntu. Dokter memulangkan anda ke rumah dengan menyediakan persediaan obat yang cukup, yaitu pembunuh rasa sakit atau morphine. Anda siap untuk menuju kematian. Mereka menyebutnya management palliative (pengobatan mengurangi rasa sakit)
Banyak dari mereka yang datang pada kita telah menjalani pengobatan seperti diatas. Dari pengalaman orang-orang diatas, kami menyimpulkan setidaknya ada dua type dokter. Pertama, ada dokter yang pengertian. Dia tahu dan mengakui pekerjaannya masih memiliki pengetahuan yang terbatas. Anda beruntung memilikinya sebagai dokter anda. Datanglah padanya untuk mendapatkan pertolongan. Dia mungkin tidak berkeberatan jika anda juga mengkonsumsi obat tradisional (herbal) sebagai suplemen.


Tapi ada juga dokter lain yang berpikiran pengobatan dia adalah yang terbaik..Tidak boleh ada herbal. Mematuhi cara pengobatannya secara ketat atau dia tidak akan membantu anda. Sikap dokter seperti penguasa ini sangat tidak menguntungkan pasien.


3. Cara Alternatif pengobatan adalah menggunakan Herbal


Ada banyak herbal yang tersedia di pasaran untuk kanker.
4. Pola Makan yang benar dan Makanan Sehat


Dalam sebuah buku kecil, buku pasien pada kemoterapi yang diberikan oleh sebuah rumah sakit kanker, tertulis seperti dibawah ini: Q14. Apakah ada sejenis nutrisi khusus yang dianjurkan kepada saya untuk harus di konsumsi? Tidak ada makanan khusus yang harus anda konsumsi. Hal itu sangat penting untuk sebuah kebaikan-pola makan seimbang, salah satunya adalah mengkonsumsi makanan tinggi protein….contoh dari makanan tersebut adalah yang mengandung banyak protein seperti daging, ikan, telur, susu, dll.
  • Masak dan sediakan makanan anda dirumah. Hindari makan di luar. Orang yang suka makan di luar, mungkin akan depresi dengan hal ini, tapi sekali lagi kami katakan tidak boleh makan makanan dari luar (makanlah makanan yang anda masak di rumah sendiri) jika anda ingin menang dalam peperangan terhadap kanker. Alasannya sangat sederhana, makanan yang anda peroleh dari luar, anda tidak mengetahui apa yang terkandung di dalam makanan tersebut; seperti minyak, garam, penyedap rasa (ajinomoto), dan bahan tambahan lainnya. Anda membutuhkan kehidupan dan bukan makanan untuk kematian.
  • Hindari gorengan dan makanan yang mengandung banyak lemak. Termasuk mentega/margarine, karena tidak baik untuk organ hati. Jika anda harus menggunakan minyak, gunakan minyak zaitun. Catatan: gula yang berwarna terlalu putih tidak bagus.
  • Kurangi mengkonsumsi daging. Terkadang menjadi sebuah pertanyaan, dimana saya memperoleh protein? Jawabannya sederhana, yaitu dari kacang-kacangan, gandum, dll.
  • Banyak mengkonsumsi sayuran, khususnya yang berwarna hijau. Untuk memperoleh nutrisi yang beranekaragam, konsumsilah berbagai jenis buah-buahan, kacang-kacangan dan sayur-sayuran. Sedapat mungkin, makan sayuran mentah atau dimasak tapi jangan terlalu lama.
  • Minum jus buah-buahan dan sayur-sayuran segar. Mencuci seluruh bagian dalam tubuh (inner body) dengan cairan kehidupan, artinya anda butuh minum berbagai macam jenis jus. Misalnya wortel, seledri dan jus apel. Catatan: hanya satu gelas tidaklah cukup!
  • Konsumsi banyak buah-buahan segar, kalau hanya sepotong atau dua potong, bukan makan buah!
  • Hindari semua jenis makanan yang dikalengkan. Untuk beberapa orang, mengkonsumsi buah-buahan segar atau jus adalah sesuatu yang kurang praktis – mengupas, mengekstrak/memblender, mencuci, dll. Yang nyaman dilakukan adalah mengambil makanan yang sudah dikalengkan atau dibotolkan. Hentikan itu semua! Anda hanya akan membunuh diri Anda.
  • Jika anda tidak menerapkan pola makan seperti dianjurkan diatas, janganlah gelisah, dan adakan perubahan secara perlahan-lahan. Anda akan segera melakukan pola makan seperti itu. Perubahan pola makan seperti ini hampir menyeluruh di kalangan orang kaya, daging yang lezat menggoda para vegetarian. Tapi jangan mengeluh, kerajaan cina kuno menemukan makanan kesehatan tidaklah salah!
5. Hiduplah Tanpa Stress


Pada sebuah buku "Imperial Secrets of Health and Longevity" yang dituliskan oleh Bob Flaws, orang barat tidak mengetahui bagaimana hidup sehat.…sepanjang pasien tidak makan dengan pola yang benar, dan hidup secara seimbang, mereka tidak akan sembuh atau akan sakit.


Secara ringkas mengenai Hidup Sehat, pepatah cina mengatakan:
"untuk umur panjang, lakukan sesuatu tidak berlebihan, dan hidup bebas stress."


"Kemarahan membangkitkan chi (energi hidup), Kegembiraan merelaksasi chi, Sedih berkepanjangan menghabiskan chi, Kegelisahan membingungkan chi, Ketakutan menyebabkan gangguan pada chi dan Kekhawatiran menyebabkan chi berhenti (stagnan)"


Tubuh sakit Anda perlu untuk membangun dirinya kembali. Sistem kekebalan tubuh Anda perlu melawan sel-sel kanker. Oleh karena itu adalah tugas Anda untuk melestarikan chi Anda dan tidak mencelakai dan membuangnya secara sia-sia.

Sabtu, 15 Oktober 2011

4 Tanda Kemungkinan Kanker Payudara

Kanker payudara merupakan penyakit yang paling ditakuti kaum wanita karena bisa menyebabkan kematian jika telat mendiagnosa. Oleh karena itu, ada baiknya Anda mengenali gejala awal kanker payudara. Seperti yang dikutip dari msn, berikut lima gejala kanker payudara yang sering tak disadari.

1. Rasa Gatal, Sakit dan Payudara Memerah
Adanya ruam pada kulit atau rasa panas saat menyentuh payudara merupakan tanda-tanda kanker payudara inflamasi (KPI), penyakit yang jarang dan mematikan namun tidak terlalu dikenal. KPI dapat menyebabkan payudara membengkak, iritasi serta timbulnya rasa nyeri. Selain itu KPI juga menyebabkan kulit memerah bahkan ungu seperti memar. Awalnya KPI disertai dengan rasa pegal seperti saat pra-menstruasi (PMS) dan gatal seperti terkena alergi. Namun kedua rasa tersebut tidak bisa hilang dalam waktu dekat.

2. Sakit Punggung Bagian Atas
Meskipun tak banyak, namun ada beberapa kasus kanker payudara yang diawali dengan gejala sakit punggung. Biasanya rasa sakit tersebut terdapat pada area punggung atas atau diantara tulang belikat. Sakit punggung ini hampir sama seperti nyeri otot, tendon atau osteoartritis tulang belakang, jadi cukup sulit untuk membedakannya. Hal ini terjadi akibat kanker yang mendorong dinding dada ke arah tulang rusuk dan tulang belakang.

3. Adanya Perubahan Pada Puting Payudara
Salah satu lokasi kanker payudara yang paling umum adalah di bawah puting. Oleh karena itu, jika puting Anda berubah bentuk atau warna ada baiknya segera memeriksakan hal tersebut ke dokter. Selain bentuk dan warna, puting berdarah, berair atau kulit sekitar puting menjadi bersisik, bisa menjadi beberapa gejala kanker payudara.

4. Berubahnya Bentuk dan Ukuran Salah Satu Payudara
Tidak semua kanker menimbulkan benjolan yang cukup besar. Seorang wanita di California mengetahui bahwa ia menderita kanker payudara setelah melihat bahwa bentuk salah satu payudaranya menjadi lebih lonjong, rendah dan agak mencuat ke satu sisi.

Salah satu cara yang paling baik untuk mengetahui perubahan payudara Anda adalah dengan mengenal bentuk dan penampilannya dengan baik. Duduk menghadap cermin dan perhatikan perbedaannya. Anda juga bisa mengetahuinya jika salah satu cup bra terasa sangat ketat sedangkan yang lain tidak.

Rabu, 12 Oktober 2011

Gejala Kanker Payudara

Payudara terbentuk dari lobus dan duktus. Setiap payudara memiliki 15-20 bagian yang disebut lobus, yang memiliki bagian-bagian lebih kecil yang disebut lobulus. Lobulus berakhir pada bagian untuk menahan susu (bulbs). Selain itu, payudara juga memiliki pembuluh getah bening yang berfungsi untuk melawan infeksi dan penyakit.

Jenis kanker payudara yang paling umum adalah ‘ductal carcinoma’. Kanker payudara yang berawal dalam lobus/lobulus disebut ‘lobular carcinoma’ dan lebih sering menyerang kedua buah payudara. ‘Inflammatory breast cancer’ adalah jenis kanker payudara yang tidak umum, dimana payudara terasa hangat, merah dan membengkak.

Faktor resiko untuk kanker payudara, termasuk antara lain:

  • Memiliki sejarah/histori terkena kanker payudara atau tumor payudara
  • Memiliki Ibu atau kakak yang terkena kanker payudara
  • Pengobatan dengan radiasi di daerah dada/payudara
  • Memiliki jaringan payudara yang padat (dalam pemeriksaan mamografi)


Kanker payudara yang diturunkan berkontribusi 5- 10% dari seluruh kasus kanker payudara. Wanita yang memiliki gen turunan kanker payudara dan pernah menderita kanker payudara di satu sisi memiliki resiko lebih besar untuk terkena pada sisi lainnya, ataupun terkena jenis kanker lainnya (seperti kanker ovarium).


Anda harus menemui dokter Anda bila Anda menemukan adanya perubahan-perubahan yang tidak biasa pada payudara Anda, seperti:


  • Adanya benjolan
  • Kulit bersisik sekitar puting
  • Puting susu keluar darah/cairan lain
  • Cekungan pada kulit payudara/seperti kulit jeruk
  • Perubahan bentuk/ukuran


Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan, seperti:
  • Mamografi: yaitu pemeriksaan x-ray pada payudara
  • Merupakan suatu cara pemeriksaan yang sederhana, tidak sakit dan hanya memakan waktu 5 - 10 menit saja. Saat terbaik untuk menjalani pemeriksaan mamografi adalah seminggu setelah selesai menstruasi. Sebuah benjolan sebesar 0,25 cm sudah dapat terlihat pada mamogram. Wanita usia 40-49 tahun disarankan mamografi setiap 2 tahun sekali, sedangkan usia >50 tahun disarankan tiap tahun.
  • Biopsi
  • yaitu pengambilan sample jaringan payudara untuk diteliti dibawah mikroskop. Ada empat tipe biopsy, yaitu: o Excisional biopsy: seluruh benjolan/jaringan payudara diangkat untuk diperiksa o Incisional biopsy: sebagian benjolan/jaringan payudara diangkat untuk diperiksa o Core biopsy: sebagian benjolan/jaringan payudara diambil menggunakan jarum lebar (wide needle) o Needle biopsy or fine-needle aspiration biopsy: sebagian benjolan, jaringan atau cairan pada payudara diambil dengan menggunakan jarum tipis (thin needle)
  • Tes reseptor estrogen dan progesteron
  • Tes yang dilakukan untuk mengukur kadar reseptor hormon estrogen dan progesteron pada jaringan kanker. Hasil tes biasanya menunjukkan apakah terapi hormon dapat menghentikan perkembangan kanker.
Beberapa faktor mempengaruhi persentase kesembuhan dan pilihan pengobatan kanker payudara, yaitu:
  • Stadium kanker (apakah hanya terjadi pada payudara saja atau telah menyebar ke pembuluh getah bening atau bagian tubuh lainnya)
  • Jenis kanker payudara
  • Level estrogen dan progesteron reseptor pada jaringan tumor
  • Usia wanita, keadaan kesehatan secara umum dan status menopause
  • Apakah kankernya baru terdiagnosa atau merupakan kanker payudara kambuhan

Minggu, 09 Oktober 2011

Apa itu kanker payudara ?

Apa itu kanker payudara ?

Kanker payudara adalah keganasan yang bermula dari sel-sel di payudara. Hal ini terutama menyerang wanita, tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi juga pada pria.

Anatomi Payudara Wanita

Kanker payudara adalah suatu penyakit dimana sel-sel ganas terbentuk pada jaringan payudara. Mari kita pelajari struktur anatomi payudara normal. 



Payudara wanita terdiri dari kelenjar yang membuat air susu ibu (disebut lobulus), saluran kecil yang membawa susu dari lobulus ke puting (disebut duktus), lemak dan jaringan ikatnya, pembuluh darah, dan kelenjar getah bening. Sebagian besar kanker payudara bermula pada sel-sel yang melapisi duktus (kanker duktal), beberapa bermula di lobulus (kanker lobular), dan sebagian kecil bermula di jaringan lain.

Sistem Getah Bening

Sistem getah bening adalah salah satu cara utama kanker payudara menyebar. Sel-sel kanker payudara dapat memasuki pembuluh limfe dan mulai tumbuh di kelenjar getah bening. Jika sel-sel kanker payudara telah mencapai pembuluh getah bening di ketiak (node axilaris), tandanya adalah pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak. Bila ini terjadi maka kemungkinan besar sel-sel kanker juga masuk ke aliran darah dan menyebar ke organ tubuh lainnya. Hal ini dapat mempengaruhi opsi pengobatan kanker dari dokter Anda.

Benjolan Payudara Bukan Kanker

Kebanyakan benjolan yang terjadi pada payudara adalah bukan kanker. Namun demikian, beberapa perlu diteliti dibawah mikroskop untuk memastikan mereka bukan kanker.

Perubahan Fibrokistik

Kebanyakan benjolan di payudara ternyata hanyalah perubahan fibrokistik. Istilah fibrokistik mengacu pada fibro dan kista. Fibrosis adalah pembentukan jaringan parut, sedangkan kista adalah kantung berisi cairan. Perubahan fibrokistik dapat menyebabkan payudara bengkak dan nyeri. Seringkali terjadi sebelum periode menstruasi dimulai. Payudara dapat terasa kenyal dan kadang keluar cairan bening/susu dari puting.

Jenis-jenis Kanker Payudara

Ada banyak jenis kanker payudara, namun beberapa di antaranya sangat langka. Kadang suatu tumor payudara tunggal dapat merupakan perpaduan dari jenis dibawah ini atau campuran antara kanker invasif dan in situ.

Duktal Karsinoma in situ (DCIS): ini adalah tipe kanker payudara non-invasif paling umum. DCIS berarti sel-sel kanker berada di dalam duktus dan belum menyebar keluar dinding duktus ke jaringan payudara disekitarnya.

Sekitar 1 dari 5 kasus baru kanker payudara adalah DCIS. Hampir semua wanita dengan kanker pada tahap awal ini dapat disembuhkan. Sebuah mamografi seringkali adalah cara terbaik untuk deteksi dini DCIS.

Ketika terdiagnosa DCIS, ahli patologi biasanya akan mencari area dari sel-sel kanker yang telah mati, disebut nekrosis tumor dalam sample jaringan. Bila nekrosis ditemukan, maka tumor agaknya lebih bersifat agresif. Istilah comedocarsinoma kadang digunakan untuk menjelaskan DCIS dengan nekrosis.

Lobular karsinoma in situ (LCIS): Meskipun sebenarnya ini bukan kanker, tetapi LCIS kadang digolongkan sebagai tipe kanker payudara non-invasif. Bermula dari kelenjar yang memproduksi air susu, tetapi tidak berkembang melewati dinding lobulus.

Kebanyakan ahli kanker berpendapat bahwa LCIS sendiri sering tidak menjadi kanker invasive, tetapi wanita dengan kondisi ini memiliki resiko lebih tinggi untuk berkembang menjadi kanker payudara invasive pada payudara yang sama atau berbeda. Untuk itu, mamografi rutin sangat disarankan. Invasif (atau infiltrating) Duktal Karsinoma (IDC): Ini adalah kanker payudara paling umum dijumpai. Bermula dari duktus, menerobos dinding duktus, dan berkembang ke dalam jaringan lemak payudara. Pada titik ini, itu mungkin menyebar (bermetastasis) ke organ tubuh lainnya melalui sistem getah bening dan aliran darah. Sekitar 8 dari 10 kanker payudara invasive adalah jenis ini. Invasif (infiltrating) Lobular Karsinoma (ILC): kanker ini dimulai dalam lobulus. Seperti IDC, ia dapat menyebar (bermetastasis) ke bagian lain dari tubuh. Sekitar 1 dari 10 kanker payudara invasif adalah dari jenis ini. ILC lebih sulit terdeteksi melalui mammogram daripada IDC.

Jenis-jenis Kanker Payudara yang Jarang Terjadi

Kanker Payudara Terinflamasi (IBC): Jenis kanker payudara invasif yang jarang terjadi ini, statistiknya adalah sekitar 1-3% dari semua kasus kanker payudara. Biasanya tidak terjadi benjolan tunggal atau tumor. Sebaliknya, IBC membuat kulit payudara terlihat merah dan terasa hangat. Hal ini juga membuat kulit payudara tampak tebal dan mengerut, seperti kulit jeruk. Dokter biasanya baru mengetahui bahwa perubahan ini bukan disebabkan oleh inflamasi/peradangan atau infeksi, tetapi karena sel-sel kanker telah memblokir pembuluh getah bening di kulit. Payudara yang terkena biasanya lebih besar, kenyal, lembek atau gatal. Pada tahap awal, jenis kanker ini kadang salah diartikan sebagai infeksi payudara (mastitis) dan diobati dengan antibiotic. Bila tidak juga membaik, biasanya dokter akan menyarankan biopsy. Karena tidak terjadi benjolan, jenis ini biasanya tidak terdeteksi saat mammogram. Jenis kanker ini biasanya cenderung menyebar dan kelihatannya lebih buruk daripada tipe IBC ataupun ILC.

Penyakit Paget pada Puting: Jenis kanker payudara ini dimulai pada duktus dan menyebar ke kulit puting dan kemudian ke areola (lingkaran gelap di sekeliling putting). Jenis ini jarang terjadi (hanya sekitar 1% dari semua kasus kanker payudara). Tandanya adalah kulit puting dan areola pecah-pecah, bersisik, dan merah, dengan adanya area berdarah. Pasien biasanya melihat adanya area yang seperti terbakar atau gatal.

Penyakit Paget seringkali diasosiasikan dengan DCIS, atau lebih sering IDC. Pengobatannya seringkali memerlukan mastektomi. Jika DCIS hanya ditemukan (tanpa kanker invasif), ketika payudara diangkat, harapan sembuhnya sangat baik.

Kamis, 06 Oktober 2011


Kanker Payudara

Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara seseorang. Bila sudah sampai stadium lanjut, pengangkatan payudara kadang-kadang dilakukan untuk keselamatan pasien. Hal ini tentu menjadi sesuatu yang menakutkan bagi seorang wanita.
Hampir semua jenis kanker memiliki penyebab spesifik. Misalnya sebagian besar kasus kanker kulitdisebabkan oleh sinar ultraviolet matahari. Sedangkan kanker paru-paru disebabkan karena rokok. Namun tidak ada penyebab tunggal yang pasti untuk kanker payudara.
Beberapa faktor bisa menjadi penyebab kanker payudara. Misalnya faktor genetika, lingkungan, dan hormon kemungkinan turut berperan dalam kanker payudara. Wanita yang rentan terhadap faktor-faktor tadi bisa jadi memiliki risiko yang lebih tinggi.

Faktor Risiko Kanker Payudara

Tidak ada yang tahu pasti apa penyebab kanker payudara. Berdasarkan hasil statistik, kebanyakan penderita kanker payudara adalah wanita dengan usia diatas 50 tahun. Ini berarti semakin tua seseorang, maka peluang terkena penyakit ini semakin besar. Faktor lain yang mempengaruhi adalah riwayat keluarga. Bila ada keluarga yang menderita penyakit ini seperti ibu atau saudara kandung maka peluangnya akan semakin besar. Kanker payudara juga bisa disebabkan karena sebelumnya menderita kanker di organ tubuh lainnya sehingga menyebar ke bagian payudara. Atau bila sebelumnya ada riwayat menderita kanker pada organ tubuh lainnya.
Hal lain yang dapat memicu kanker adalah gaya hidup. Sering mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan kimia atau bersifat karsinogen, alkohol, atau merokok.

Mencegah Kanker Payudara

Salah satu pencegahan kanker payudara adalah pola makan yang sehat. Diperkirakan satu dari tiga kasus kanker payudara karena faktor pola makan. Pola makan yang baik yang akan membantu mempertahankan sistem kekebalan tubuh Anda dan ini merupakan pencegahan penyakit yang paling ampuh. Meskipun belum diketahui adanya makanan yang dapat menyembuhkan kanker, memakan makanan tertentu dan mengurangi makanan tertentu lainnya dapat menjadi tindakan pencegahan.
Makanan yang kaya serat, dapat membantu menurunkan kadar prolaktin dan estrogen, kemungkinan dengan mengikatkan diri pada hormon-hormon ini lalu membuangnya ke luar tubuh. Ini dapat menekan fase lanjut dari karsinogenesis (pembentukan kanker). Selain itu, mengurangi makanan berlemak jenuh dapat menurunkan risiko. Kacang kedelai dan produk kedelai tanpa difermentasi dapat menghambat pertumbuhan tumor.
Sayur-sayuran yang kaya vitamin A, seperti wortel, labu siam, ubi jalar, dan sayur-sayuran berdaun hijau tua seperti bayam, kangkung dan sawi hijau, mungkin dapat membantu. Vitamin A mencegah pembentukan mutasi penyebab kanker. Sedangkan buah-buahan dan sayuran yang kaya akan vitamin C menurunkan risiko kanker payudara.


Deteksi Dini Kanker Payudara

Timbulnya benjolan pada daerah payudara dapat merupakan indikasi kemungkinan adanya jenis kanker payudara. Tetapi belum tentu semua benjolan berarti kanker karena harus diperiksa lebih lanjut untuk kepastiannya di rumah sakit atau dokter.
ndikasi lain dari penyakit ini adalah benjolan pada bagian ketiak, rasa nyeri pada payudara, perubahan warna atau tekstur pada payudara, puting tertarik ke dalam, areola (daerah di sekitar putting susu yang berwarna coklat), atau pada puting susu. Pada beberapa kasus, kanker payudara dideteksi dari keluarnya cairan dari puting susu yang berwarna kekuningan, kehijauan atau bernanah.


Kunci untuk bertahan hidup adalah mendeteksi kanker payudara sedini mungkin, sebelum ia memiliki kesempatan untuk menyebar. Salah satu penyebab kematian yang tinggi akibat penyakit ini disebabkan karena kurangnya kesadaran untuk mendeteksi gejala-gejala yang ada. Umumnya setelah sampai pada keluhan-keluhan yang berat, penderita baru berkonsultasi ke dokter yang sering kali berarti kanker sudah dalam stadium lanjut. Sehingga apabila penyakit ini sudah sampai stadium lanjut, maka akan sulit untuk disembuhkan.

Periksa Payudara Sendiri

Agar masyarakat, khususnya wanita dapat melakukan pemeriksaan pada payudara secara teratur, maka dibuat gerakan yang dinamakan Sadari atau Sarari yang merupakan singkatan dari "Periksa Payudara Sendiri". Dianjurkan agar pemeriksaan dilakukan 1 bulan sekali setelah menstruasi kira-kira 4-7 hari setelah menstruasi.
Pada pemeriksaan ini, hal yang dilakukan adalah:
  • Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus dan kedua tangan di pinggang. Perhatikan apakah ada perubaan fisik payudara Anda, misalnya perubahan bentuk, ukuran atau warna payudara.
  • Angkat kedua tangan ke atas dan perhatikan kembali apakah ada perubahan fisik payudara yang tampak.
  • Tekan puting susu dan lihat apakah ada cairan yang keluar dari puting susu.
  • Berbaring dan raba payudara bagian kanan dengan tangan kiri dan sebagainya. Buat pola memutar dan rasakan apakah pada payudara terdapat benjolan dan lainnya.
  • Saat duduk atau berdiri coba pijat payudara untuk menemukan apakah ada benjolan yang mencurigakan. Raba daerah ketiak sampai perut untuk memeriksanya.
Gerakan Sadari dapat dilakukan oleh pasangan hidup kepada istrinya. Atau para suami dapat mengingatkan istrinya agar melakukan pemeriksaan Sadari secara teratur. Peranan keluarga tentu dapat memudahkan terdeteksinya penyakit ini.

Jika Anda Terkena Kanker Payudara

Saat seseorang dinyatakan menderita kanker payudara, kebanyakan penderita akan langsung terpukul secara emosi. Mereka merasa mendapat vonis mati, walaupun sebenarnya bisa saja penderita disembuhkan terlebih lagi bila masih dalam stadium dini. Pada tahap lanjut, dampak emosi dan psikologis dapat menyebabkan seorang penderita kanker mengalami depresi. Hal ini dapat memperburuk keadaannya. Untuk itu, perlu adanya dukungan dari pihak keluarga atau teman.
Penderita kanker payudara sebaiknya memberitahu keluarga atau teman mereka karena penderita membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat akibat dampak emosi yang dialaminya. Adalah hal yang wajar apabila penderita tidak mau memberitahu keluarga atau temannya tentang penyakit mereka. Alasannya karena mereka tidak mau merepotkan atau membuat orang yang mendengarnya menjadi sedih atau khawatir. Tetapi, bayangkanlah keadaan sebaliknya, bila Anda yang tidak diberitahu oleh keluarga atau teman dekat Anda bahwa ternyata dia menderita kanker, tentu Anda akan semakin sedih karena Anda tidak tahu dan mungkin tidak memberikan bantuan yang dibutuhkan.
Teman hidup adalah seseorang yang paling dekat dan bisa Anda ajak bicara untuk menemukan pengobatan terbaik dan dampak yang mungkin harus dialami. Penderita kanker payudara mungkin merasa minder dengan keadaannya sehingga mempengaruhi saat melakukan hubungan suami istri. Sebaiknya, hal ini juga dibicarakan dengan suami Anda agar dapat dimengerti dan dapat memberi bantuan dengan memberikan pelukan atau ungkapan sayang lainnya.
Anak-anak yang masih kecil mungkin tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Tetapi, bila anak Anda sudah dapat diajak bicara, Anda dapat menceritakan dengan bahasa yang sederhana apa yang dimaksud dengan kanker payudara dan efek yang mungkin akan terjadi pada fisik Anda seperti kebotakan akibat kemoterapi atau perubahan pada payudara. Hal ini penting agar anak-anak yang masih lugu tidak mendapatkan informasi yang salah dari orang yang tidak bertanggung jawab yang dapat membuat mereka mennjadi takut atau benci kepada Anda atau merasa bahwa apa yang Anda alami akibat kesalahan mereka.
Tidak semua teman atau keluarga yang tidak terlalu dekat perlu diberitahu apabila Anda merasa tidak nyaman untuk menyampaikannya. Anda juga tidak perlu menanggapi seluruh komentar yang diberikan oleh teman, keluarga atau orang lain yang mengetahui penyakit Anda. Selalu ada komentar yang positif dan negatif. Jadi, hal itu tidak perlu dipikirkan secara berlebihan yang dapat merusak ketahanan tubuh Anda.
Untuk menambah semangat, Anda dapat bergabung dengan kelompok sesama penderita kanker payudara. Di Indonesia, Yayasan Kanker Indonesia dapat mengakomodasi kebutuhan ini. Dalam kelompok ini, mereka dapat memberi semangat dan keyakinan agar Anda dapat sembuh. Cerita-cerita dari penderita lain mungkin dapat membuat Anda merasakan keadaan Anda masih lebih baik. Atau cerita dari penderita lain yang gigih untuk melawan penyakitnya dan dapat memperoleh kesembuhan dapat membantu Anda memperoleh kekuatan untuk tidak menyerah pada keadaan.
Jadi, tetaplah bersemangat untuk melawan penyakit Anda. Bila ada anggota keluarga atau teman Anda yang menderita tumor atau kanker payudara, Anda dapat memberikan dukungan yang diperlukan karena mengetahui penderitaan yang mereka alami. Dukungan tersebut dapat membantu kesembuhan mereka.

Senin, 03 Oktober 2011


Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. Ini adalah jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara, walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara 1000,  Pengobatan yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan jika perlu dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radiasi.

Difinisi

Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.
Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh Word Health Organization dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD) dengan kode nomor 17.

Patofisiologi
Beberapa jenis kanker payudara sering menunjukkan disregulasi hormon HGF dan onkogen Met, serta ekspresi berlebih enzim PTK-6.

Transformasi
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.

Fase Inisiasi
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.
Progesteron, sebuah hormon yang menginduksi ductal side-branching pada kelenjar payudara dan lobualveologenesis pada sel epitelial payudara, diperkirakan berperan sebagai aktivator lintasan tumorigenesis pada sel payudara yang diinduksi oleh karsinogen. Progestin akan menginduksi transkripsi regulator siklus sel berupa siklin D1 untuk disekresi sel epitelial. Sekresi dapat ditingkatkan sekitar 5 hingga 7 kali lipat dengan stimulasi hormon estrogen, oleh karena estrogen merupakan hormon yang mengaktivasi ekspresi pencerap progesteron pada sel epitelial. Selain itu, progesteron juga menginduksi sekresi kalsitonin sel luminal dan morfogenesis kelenjar.

Fase Promosi
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen).

Fase Metastasis
Metastasis menuju ke tulang merupakan hal yang kerap terjadi pada kanker payudara, beberapa diantaranya disertai komplikasi lain seperti simtoma hiperkalsemia, pathological fractures atau spinal cord compression. Metastasis demikian bersifat osteolitik, yang berarti bahwa osteoklas hasil induksi sel kanker merupakan mediator osteolisis dan mempengaruhi diferensiasi dan aktivitas osteoblas serta osteoklas lain hingga meningkatkan resorpsi tulang.
Tulang merupakan jaringan unik yang terbuat dari matriks protein yang mengandung kalsium dengan kristal hydroxyappatite sehingga mekanisme yang biasa digunakan oleh sel kanker untuk membuat ruang pada matriks ekstraselular dengan penggunaan enzim metaloproteinase matriks tidaklah efektif. Oleh sebab itu, resorpsi tulang yang memungkinkan invasi neoplastik terjadi akibat interaksi antara sel kanker payudara dengan sel endotelial yang dimediasi oleh ekspresi VEGF. VEGF merupakan mitogen angiogenik positif yang bereaksi dengan sel endotelial. Tanpa faktor angiogenik negatif seperti angiostatin, sel endotelial yang berinteraksi dengan VEGF sel kanker melalui pencerap VEGFR-1 dan VEGFR-2, akan meluruhkan matriks ekstraselular, bermigrasi dan membentuk tubulus.

Stadium

Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penilaian dokter saat mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya, sudah sejauh manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau jaringan sekitar maupun penyebaran ketempat lain. Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak. Untuk menentukan suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan penunjang lainnya yaitu histopatologi atau PA, rontgen , USG, dan bila memungkinkan dengan CT scanscintigrafi, dll. Banyak sekali cara untuk menentukan stadium, namun yang paling banyak dianut saat ini adalah stadium kanker berdasarkan klasifikasi sistem TNM yang direkomendasikan oleh UICC (International Union Against Cancer dari World Health Organization)/AJCC (American Joint Committee On cancer yang disponsori 


Benjolan
Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan itu mula-mula kecil, semakin lama akan semakin besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu.

Erosi atau Eksema Pada Puting Susu
Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam (retraksi), berwarna merah muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau d'orange), mengkerut, atau timbul borok (ulkus) pada payudara. Borok itu semakin lama akan semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah berdarah. Ciri-ciri lainnya antara lain:
§  Pendarahan pada puting susu.

§  Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor sudah besar, sudah timbul borok, atau bila sudah muncul metastase ke tulang-tulang.

§  Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak (edema) pada lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh (Handoyo, 1990).
Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui kriteria operbilitas Heagensen sebagai berikut:
§  terdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara);
§  adanya nodul satelit pada kulit payudara;

§  kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa;

§  terdapat model parasternal;
§  terdapat nodul supraklavikula;
§  adanya edema lengan;
§  adanya metastase jauh;

§  serta terdapat dua dari tanda-tanda locally advanced, yaitu ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih 2,5 cm, dan kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain.

Keluarnya Cairan (Nipple Discharge)
Nipple discharge adalah keluarnya cairan dari puting susu secara spontan dan tidak normal. Cairan yang keluar disebut normal apabila terjadi pada wanita yang hamil, menyusui dan pemakai pil kontrasepsi. Seorang wanita harus waspada apabila dari puting susu keluar cairan berdarah cairan encer dengan warna merah atau coklat, keluar sendiri tanpa harus memijit puting susu, berlangsung terus menerus, hanya pada satu payudara (unilateral), dan cairan selain air susu.

 

Faktor Resiko

Menurut Moningkey dan Kodim, penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara diantaranya:
1.    Faktor reproduksi: Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua. Risiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan pertama merupakan window of initiation perkembangan kanker payudara. Secara anatomi dan fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis.
2.    Penggunaan hormon: Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker payudara yang signifikan pada para pengguna terapi estrogen replacement. Suatu metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker payudara sebelum menopause. Sel-sel yang sensitive terhadap rangsangan hormonal mungkin mengalami perubahan degenerasi jinak atau menjadi ganas.
3.    Penyakit fibrokistik: Pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma, risiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik, risiko meningkat hingga 5 kali.
4.    Obesitas: Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada wanita pasca menopause. Variasi terhadap kekerapan kanker ini di negara-negara Barat dan bukan Barat serta perubahan kekerapan sesudah migrasi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet terhadap terjadinya keganasan ini.
5.    Konsumsi lemak: Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Willet dkk. melakukan studi prospektif selama 8 tahun tentang konsumsi lemak dan serat dalam hubungannya dengan risiko kanker payudara pada wanita umur 34 sampai 59 tahun.
6.    Radiasi: Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubungan secara linier dengan dosis dan umur saat terjadinya eksposur.
7.    Riwayat keluarga dan faktor genetik: Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatan risiko keganasan pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara, probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun. Faktor Usia sangat berpengaruh -> sekitar 60% kanker payudara terjadi di usia 60 tahun. Resiko terbesar usia 75 tahun 


Faktor Genetik
Kanker peyudara dapat terjadi karena adanya beberapa faktor genetik yang diturunkan dari orangtua kepada anaknya. Faktor genetik yang dimaksud adalah adanya mutasi pada beberapa gen yang berperan penting dalam pembentukan kanker payudara gen yang dimaksud adalah beberapa gen yang bersifat onkogen dan gen yang bersifat mensupresi tumor.
Gen pensupresi tumor yang berperan penting dalam pembentukan kanker payudara diantaranya adalah gen BRCA1 dan gen BRCA2.

Pengobatan Kanker
Kanker peyudara dapat terjadi karena adanya beberapa faktor genetik yang diturunkan dari orangtua kepada anaknya. Faktor genetik yang dimaksud adalah adanya mutasi pada beberapa gen yang berperan penting dalam pembentukan kanker payudara gen yang dimaksud adalah beberapa gen yang bersifat onkogen dan gen yang bersifat mensupresi tumor.
Gen pensupresi tumor yang berperan penting dalam pembentukan kanker payudara diantaranya adalah gen BRCA1 dan gen BRCA2.

Masektomi
Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada 3 jenis mastektomi (Hirshaut & Pressman, 1992):
§  Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.
§  Total (Simple) Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak.
§  Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara. Biasanya disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Biasanya lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.


Radiasi
Penyinaran/radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi (Denton, 1996). Efek pengobatan ini tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta Hb dan leukositcenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.

Kemoterapi

Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker atau sitokina dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker melalui mekanisme kemotaksis. Tidak hanya sel kanker pada payudara, tapi juga di seluruh tubuh (Denton, 1996). Efek dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.

Lintasan Metabolisme

Asam bifosfonat merupakan senyawa penghambat aktivitas osteoklas dan resorpsi tulang yang sering digunakan untuk melawan osteoporosis yang diinduksi oleh ovarian suppression, hiperkalsemia dan kelainan metabolisme tulang, menunjukkan efektivitas untuk menurunkan metastasis sel kanker payudara menuju tulang. Walaupun pada umumnya asupan asam bifosfonat dapat ditoleransi tubuh, penggunaan dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek samping seperti osteonekrosis dan turunnya fungsi ginjal.
CT dapat menginduksi sel kanker payudara untuk memproduksi cAMP dan menghambat perkembangan sel kanker. Molekul cAMP tersebut terbentuk dari ekspresi pencerap CT yang terhubung adenylate cyclase oleh paling tidak satu buah guanine nucleotide-binding protein. Respon cAMP terhadap CT dapat menurun ketika sel terinkubasi senyawa mitogenikberupa 17beta-estradiol dan EGF; dan meningkat seiring inkubasi senyawa penghambat pertumbuhan seperti tamoxifen dan 1,25(OH)2D3; serta oligonukleotida dan proto-onkogen c-myc. Namun penggunaan tamoxifen meningkatkan risiko terjadi polip endometrial, hiperplasia dan kanker, melalui mekanisme adrenomedulin.
Respon berupa produksi cAMP yang kuat, tidak ditemukan pada senyawa selain CT. Senyawa efektor adenylate cyclase seperti forskolin dan senyawa beta-adrenergic receptor agonistseperti isoproterenol hanya menghasilkan sedikit produksi cAMP.
Pada sel MDA-MB-231, CT akan menginduksi fosforilasi c-Raf pada serina posisi ke 259 melalui lintasan protein kinase A dan menyebabkan terhambatnya fosforilasi ERK1/2 yang diperlukan bagi kelangsungan hidup sel MDA-MB-231, dan menghambat ekspresi mRNA uPA yang diperlukan sel MDA-MB-231 untuk invasi dan metastasis. Walaupun demikian kalsitonin tidak mempunyai efek yang signifan untuk menghambat proliferasi sel MCF-7. Apoptosis sel MDA-MB-231 juga diinduksi oleh asam lipoat yang menghambat fosforilasi Aktdan mRNA AKT, aktivitas Bcl-2 dan protein Bax, MMP-9 dan MMP-2, serta meningkatkan aktivitas kaspase-3.


Strategi pencegahan

Pada prinsipnya, strategi pencegahan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu pencegahan pada lingkungan, pada pejamu, dan milestone. Hampir setiap epidemiolog sepakat bahwa pencegahan yang paling efektif bagi kejadian penyakit tidak menular adalah promosi kesehatan dan deteksi dini. Begitu pula pada kanker payudara, pencegahan yang dilakukan antara lain berupa:


Pencegahan primer

Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk promosi kesehatan karena dilakukan pada orang yang "sehat" melalui upaya menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor risiko dan melaksanakan pola hidup sehat. Pencagahan primer ini juga bisa berupa pemeriksaan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) yang dilakukan secara rutin sehingga bisa memperkecil faktor risiko terkena kanker payudara.


Pencegahan sekunder

Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko untuk terkena kanker payudara. Setiap wanita yang normal dan memiliki siklus haid normal merupakan populasiat risk dari kanker payudara. Pencegahan sekunder dilakukan dengan melakukan deteksi dini. Beberapa metode deteksi dini terus mengalami perkembangan. Skrining melaluimammografi diklaim memiliki akurasi 90% dari semua penderita kanker payudara, tetapi keterpaparan terus-menerus pada mammografi pada wanita yang sehat merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Karena itu, skrining dengan mammografi tetap dapat dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan antara lain:
§  Wanita yang sudah mencapai usia 40 tahun dianjurkan melakukan cancer risk assessement survey.
§  Pada wanita dengan faktor risiko mendapat rujukan untuk dilakukan mammografi setiap tahun.
§  Wanita normal mendapat rujukan mammografi setiap 2 tahun sampai mencapai usia 50 tahun.
Foster dan Constanta menemukan bahwa kematian oleh kanker payudara lebih sedikit pada wanita yang melakukan pemeriksaan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dibandingkan yang tidak. Walaupun sensitivitas SADARI untuk mendeteksi kanker payudara hanya 26%, bila dikombinasikan dengan mammografi maka sensitivitas mendeteksi secara dini menjadi 75%

Pencegahan tertier

Pencegahan tertier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita kanker payudara. Penanganan yang tepat penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya akan dapat mengurangi kecatatan dan memperpanjang harapan hidup penderita. Pencegahan tertier ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan. Tindakan pengobatan dapat berupa operasi walaupun tidak berpengaruh banyak terhadap ketahanan hidup penderita. Bila kanker telah jauh bermetastasis, dilakukan tindakan kemoterapi dengan sitostatika. Pada stadium tertentu, pengobatan yang diberikan hanya berupa simptomatik dan dianjurkan untuk mencari pengobatan alternatif.