Minggu, 18 September 2011

Kanker Payudara

Kanker payudara adalah keganasan yang bermula dari sel sel di payudara, kanker payudara terutama menyerang wanita, tetapi tidak tertutup kemungkinan terjadi pada pria. Sebagian besar kanker payudara bermula pada sel-sel yang melapisi duktus (kanker duktal). Beberapa kasus bermula di lobulus (kanker lobular) dan sebagian kecil bermula di jaringan lain.
Payudara wanita terdiri dari kelenjar pembuat air susu ibu (lobulus) saluran kecil yang membawa susu dari lobulus ke puting (duktus), lemak dan jaringan ikat, pembuluh darah, serta kelenjar getah bening.

Penyebab Kanker Payudara

Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya kanker payudara, tetapi beberapa kemungkinan penyebabnya sebagai berikut :
  • Faktor Usia
          Kejadian kanker payudara akan semakin meningkat setelah usia remaja.
  • Faktor Genetik
Jika ibu atau saudara wanita anda mengidap penyakit kanker payudara, maka   anda kemungkinan  memiliki risko untuk terkena kanker payudara dua kali lipat dibandingkan wanita lain yang dalam keluarganya tidak ada seorangpun penderita kanker.
  • Pemakaian obat-obatan
Sebagai contoh, seorang wanita yang menggunakan terapi obat hormon pengganti seperti hormon estrogen akan menyebabkan peningkatan resiko menderita penyakit kanker payudara.

Faktor lain yang diduga sebagai penyebab kanker payudara adalah tidak menikah, menikah tapi tidak memiliki anak, melahirkan anak setelah usia 35 tahun dan tidak pernah menyusui.

Kamis, 15 September 2011

Olahraga Jadi Obat Ajaib untuk Pasien Kanker

Meski masih sulit disembuhkan, tapi olahraga bisa menjadi obat ajaib bagi pasien untuk mengalahkan kanker dan bahkan mengurangi risiko penyakit datang kembali.

Penelitian menunjukkan bahwa olahraga dapat mengurangi risiko kematian akibat kanker dan meminimalkan efek samping dari pengobatan.

Hasil penelitian Macmillan Cancer Support menemukan bahwa pasien kanker payudara yang melakukan latihan 150 menit seminggu memiliki kesempatan 40 persen lebih rendah untuk risiko kematian dan kekambuhan penyakit, dibandingkan pasien kanker yang bergerak kurang dari 1 jam per minggu.

Pasien kanker usus juga dapat mengurangi risiko kambuh 50 persen dengan enam jam aktivitas fisik seminggu, sedangkan pasien kanker prostat memiliki risiko 30 persen lebih rendah kematian akibat penyakit jika melakukan olahraga 3 jam seminggu.

Penelitian yang mendapat dukungan dari Departemen Kesehatan Inggris merekomendasikan bahwa semua pasien yang mendapatkan pengobatan kanker harus diberitahu untuk melakukan setidaknya 2,5 jam (150 menit) latihan fisik setiap minggu.

Tapi yang mengkhawatirkan, hanya sekitar 40 persen dokter dan perawat onkologi yang mengetahui tentang rekomendasi tersebut dan lebih dari separuhnya tidak memberitahu pasien kanker tentang manfaat olahraga bagi penyakitnya.

"Sangat penting bila layanan aktivitas fisik tersedia dan 'resep' untuk semua pasien yang akan terkejut jika mereka tahu berapa banyak manfaat aktivitas fisik terhadap pemulihan dan kesehatan jangka panjang," jelas Ciaran Devane, CEO Macmillan, seperti dilansir Mirror.co.uk, Senin (8/8/2011).

Menurutnya, olahraga bagi pasien kanker tak perlu terlalu berat. Berkebun, jalan-jalan di pagi hari, jalan cepat atau berenang sudah bisa menjadi latihan fisik yang bermanfaat untuk pasien kanker.

Selain mengurangi risiko kekambuhan penyakit dan kematian akibat kanker, melakukan olahraga selama tahap pengobatan juga memiliki efek positif terhadap mood, kecemasan, depresi, kelelahan, gangguan mobilitas dan perubahan berat badan.

Senin, 12 September 2011

Mengenal Kanker Payudara

Kanker payudara adalah keganasan yang bermula dari sel sel di payudara, kanker payudara terutama menyerang wanita, tetapi tidak tertutup kemungkinan terjadi pada pria. Sebagian besar kanker payudara bermula pada sel-sel yang melapisi duktus (kanker duktal). Beberapa kasus bermula di lobulus (kanker lobular) dan sebagian kecil bermula di jaringan lain.
Payudara wanita terdiri dari kelenjar pembuat air susu ibu (lobulus) saluran kecil yang membawa susu dari lobulus ke puting (duktus), lemak dan jaringan ikat, pembuluh darah, serta kelenjar getah bening.