Selasa, 09 Agustus 2011

Pengobatan Kanker Payudara

Pengobatan kanker payudara dapat digolongkan kedalam dua kelompok besar berdasarkan cara bekerja dan waktu yang digunakan. Pengobatan kanker ada dua jenis, yaitu pengobatan lokal dan pengobatan sitemik. Pengobatan lokal digunakan untuk mengobati tumor tanpa mempengaruhi bagian tubuh lainnya.
Contohnya pembedahan dan radioterapi.

Pengobatan sistemik merupakan pengobatan yang diberikan kedalam aliran darah atau melalui mulut dan bergerak ke seluruh tubuh untuk mencapai sel-sel kanker yang mungkin telah menyebar keluar payudara. 
Contoh pengobatan sistemik diantaranya kemoterapi, terapi hormon dan target terapi.


Berikut beberapa pengobatannya :

·        Pembedahan
Secara umum, semakin kecil ukuran tumor, biasanya dokter akan menganjurkan untuk dilakukan operasi. Beberapa jenis pembedahan yang biasa dilakukan untuk pengobatan kanker payudara.
1.     Lumpectomy, yaitu operasi pengangkatan tumor dan jaringan di sekitarnya. Untuk kasus DCIS (ductal carcinoma in situ) dan kanker invasif biasanya akan dilanjutkan dengan terapi radiasi.
2.     Total mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, tetapi tidak termasuk kelenjar getah bening dibawah ketiak.

Penggunaan payudara buatan atau breast reconstruction dapat dipertimbangkan bagi para wanita yang menjalani mastectomy.

·        Terapi Ajuvan dan Neo-ajuvan
Tujuan tahapan pengobatan kanker payudara selanjutnya adalah mengurangi risiko kekambuhan atau penyebaran kanker. Namun perlu dipahami bahwa pada tahap awal pun, kanker payudara sudah dapat menyebar. Biasanya seorang dokter akan merekomendasikan untuk melakukan terapi tambahan kepada penderita kanker payudara.
1.     Kemoterapi Ajuvan
Penelitian telah menunjukan bahwa kemoterapi ajuvan untuk tahap awal pengobatan kanker payudara bertujuan untuk membantu mencegah kekambuhan kanker. Biasanya akan diberikan lebih dari satu jenis obat selama dilakukan kemoterapi ajuvan.
2.     Terapi Hormon
Terapi ini paling sering digunakan untuk membantu mengurangi risiko kekambuhan kanker setelah operasi, tetapi dapat juga risiko digunakan untuk mengobati kanker payudara yang telah menyebar atau kambuh setelah pengobatan. Pengobatan terapi hormon pada penderita kanker payudara yang sel-sel kankernya memiliki reseptor estrogen (ER positif) bertujuan untuk menghambat atau menurunkan kadar estrogen.
3.     Target Terapi
Obat-obatan target terapi tidak bekerja seperti obat kemoterapi standar. Mereka sering memiliki efek samping yang berbeda dan tidak terlalu parah.
4.     Radioterapi
Radioterapi biasanya diberikan setelah operasi pembedahan lokal dan dapat diberikan setelah mastectomy. Bagi wanita dengan risiko tinggi, dokter dapat menggunakan radioterapi setelah mastectomy untuk membunuh sel-sel kanker yang mungkin tersisa di jaringan sebelah payudara, seperti dinding dada atau kelenjar getah bening didekatnya.


Sistem Getah Bening :
Penyebaran melalui sistem getah bening merupakan cara utama penyebaran kanker payudara. Sel-sel kanker payudara dapat memasuki pembuluh limfa dan mulai tumbuh di kelenjar getah bening. Jika sel-sel kanker payudara telah mencapai pembuluh getah bening di ketiak (node axilaris) yang ditandai dengan adanya pembengkakan di ketiak, maka kemungkinan besar sel-sel kanker juga masuk ke aliran darah dan menyebar ke organ tubuh lainnya. Hal ini dapat mempengaruhi pilihan pengobatan kanker dari dokter.

Tidak Selalu Benjolan di Payudara Itu Kanker
Kebanyakan benjolan yang terjadi pada payudara bukan kanker, tetapi hanyalah perubahan fibrokistik yang tidak memerlukan tindak lanjut apapun. Istilah fibrokistik mengacu kepada fibro dan kista.

Fibrosis adalah pembentukan jaringan parut, sedangkan kista adalah kantung berisi cairan. Perubahan fibrokistik dapat menyebabkan payudara bengkak dan nyeri. Keadaan ini sering terjadi sebelum periode menstruasi dimulai. Payudara dapat terasa kenyal dan kadang mengeluarkan cairan bening atau susu dari puting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar